Batik, satu kata indah penuh makna
yang mengandung nilai budaya yang tinggi. Sebagai warga negara
Indonesia, sangatlah bangga jika kita mengenakan warisan budaya yang penuh seni
ini. Lebih bangga daripada mengenakan produk-produk luar negeri yang lari dari
budaya kita. Sumpah, batik itu memang anugerah Tuhan yang paling indah yang
dititipkan di negeri kita ini. Saking sohornya, batik sempat diperebutkan tapi
kini batik sudah benar-benar milik bangsa ini, menjadi bagian dari bangsa ini
yang memberikan status kepada kita. Bukan status palsu, melainkan status
Indonesia yang sesungguhnya. Inilah eksotisme Indonesia yang sesungguhnya.
Really !
Dahulu, batik hanya menjadi kebudayaan bangsa Jawa tetapi saat ini dari
Sabang sampai Merauke sudah menjadikan batik sebagai bagian dari budaya yang
bukan bangsa Jawa saja. Pergi ke Aceh pasti ketemu batik, ke Medan ketemu
batik, kemana aja di Indonesia pastinya ketemu ama batik. Bedanya, kalau di
daerah selain Jawa mereka menerapkan sedikit motif bangsa mereka pada batik
tersebut. Wah, jadinya Indonesia banget. Really !
Nelson Mandella, pejuang penentang politik aprtheid adalah salah seorang
yang bukan kewarganegaraan Indonesia yang mengenakan batik pertama kali.
Bayangin aja, seorang pejuang sekaligus pemimpin Afrika Selatan ini
memperkenalkan batik saat ia dihadapan orang banyak. Nelson Mandella saja sudah
jatuh cinta sama batik, gimana dengan kita? Kalau saya, semenjak mengenal apa
itu batik saya terkesima dengan makna tersirat yang ada di setiap produk batik
apalagi proses pembuatannya. Mulai dari blangkon bermotif batik, baju, celana
hingga sendal samapai juga tas sekolah, semua serba batik. Ada rasa kebanggan
tersendiri jikalau menggunakan batik. Really !
Teman-teman dikampus juga sering mengenakan batik terlebih setiap hari
Jumat, kata mereka “ Ini Indonesia, Bung! Murah tapi mewah apalagi nilai
seninya tinggi “ , benar sekali jawaban si Bung teman sekampus saya. Pernah
suatu ketika saya galau habis-habisan mencari jaket batik, mencari kesetiap
toko pakaian hasilnya nihil hingga memesan sama saudara juga nihil. Akhirnya,
saya harus bersabar untuk mendapatkannya sambil menunggu saya selalu melihat
gambar kaet batik dari om Google. Sedihnya !!! Really !
Saya memang terlanjur cinta sama batik, kalau ngelihat batik baik itu
pakainnya ataupun yang lain mata ini selalu berkaca-kaca seakan ingin
memilikinya. Terakhir, kita sebagai masyarakat Indonesia yang menjunjung tinggi
nilai budaya kita sudah seharusnya kita bangga akan batik, daripada pakai yang
aneh-aneh tapi nyeleneh mending pakai batik. Tunjukkan bahwa kamu adalah
Indonesia. Batik, I heart U. Really !