Supatra Sasuphan sudah kebal dengan sapaan 'wajah monyet' atau 'gadis
serigala'. Gadis 11 tahun asal Thailand ini tak lagi hirau dengan rambut
lebat yang menutupi hampir seluruh permukaan wajahnya, kecuali mata dan
area mulut.
Ia tampak sudah berdamai dengan pertumbuhan rambut
liar yang juga merayapi permukaan punggungnya. "Saya sudah terbiasa
dengan kondisi ini. Saya sepertinya tidak lagi merasakan keberadaan
rambut-rambut tersebut," ujarnya kepada Britain's Daily Mail, seperti dikutip dari laman NY Daily News.
Kepercayaan
dirinya malah meningkat seiring popularitas. Apalagi, setelah Guinness
World Record mencatat namanya sebagai gadis pemilik rambut terbanyak di
dunia, 2010. Predikat ini sukses menghapus ejekan orang di
sekelilingnya. "Sekarang tidak ada lagi yang memanggil saya dengan muka
monyet," ujarnya.
Dad Sammrueng, sang ayah, mengatakan bahwa
putri mengalami kelainan itu sejak lahir. Dunia medis menyebutnya dengan
sindroma Ambras, berupa penyakit bawaan akibat mutasi kromosom. Sebuah
artikel di National Naval Center menyebut, sindroma ini menimpa kurang
dari 50 orang di dunia.
Sindroma langka itu membuat Supatra
kesulitan bernapas saat lahir. Ia harus menjalani dua kali operasi untuk
membantunya bernapas. "Lubang hidungnya hanya satu milimeter. Dia
berada di dalam inkubator selama tiga bulan dan menjalani operasi
pembesaran lubang hidung menjadi satu setengah milimeter," ujar Dad.
Terlepas dari masalah psikologis, pertumbuhan rambut liar juga
menimbulkan gangguan penglihatan. "Terkadang, saya sulit melihat jika
rambut saya terlalu panjang," ujarnya.
Sudah beragam metode
penghilang bulu ia coba, termasuk penggunaan laser. Namun, tak ada yang
membuahkan hasil. Pertumbuhan rambut di tubuhnya tetap tak terkendali.
Ia harus menerima kenyataan bahwa dokter belum berhasil menemukan
penawar sindroma tersebut.
Berhasil melewati masa kritis di awal
kehidupannya, Supatra tumbuh sehat. Dia sangat menyukai menari,
menonton kartun, dan mendengarkan musik. Dia juga memiliki cita-cita
yang tidak kalah dari anak sebayanya.
"Saya ingin menjadi dokter sehingga saya bisa menolong pasien ketika
mereka terluka," ujarnya. "Saya harap suatu hari saya dapat
disembuhkan."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar