C-I-N-T-A
Kata Orang Cinta itu buta
Namun Mengapa dia tak bisa menerima Aku apa Adanya
Kata Orang Cinta itu gak mengenal Perbedaan
Namun Mengapa dia terus mempersalahkan perbedaan Aku dengannya
04 September 2011
Namaku Ana , seorang gadis polidaktili,bergigi kawat dan agak sedikit culun.Teman-temanku di Sekolah sering memanggil aku dengan sebutan anak setan.Agak sedikit emosi juga ketika teman-temanku memanggilku dengan sebutan itu.Tapi setiap mereka memanggilku dengan sebutan itu Aku hanya bisa memandang sinis tanpa bisa berkata atau melakukan sesuatu yang bisa membuat mereka untuk tidak memanggilku dengan sebutan itu.
Hari ini begitu spesial bagiku karena Aku dan keluargaku akan segera berangkat ke Bogor setelah 2 tahun lebih aku tak pernah lagi kesini.Seperti biasanya, Bogor terkenal akan sebutan Kota Hujan dan kali ini kedatangan kami di Bogor juga diikiti dengan derasnya rintikan hujan.Tujuan kami pertama adalah ke rumah Nenek yang berada beberapa Km dari kota Bogor, tepatnya di Cileungsi.Alangkah senangnya aku bisa bertemu kembali dengan nenek.
Keluarga kami sudah lama tinggal di Semarang, 2 tahun belakangan ini Papa dan Mama disibukkan dengan pekerjaannya dan baru sekarang ada kesempatan untuk sekadar Refreshing.Setiap hari Aku rindu sekali dengan nenek dan kami hanya bisa berkomunikasi lewat handphone tapi itu tak membuatku puas.
Aku jelajahi rumah nenek yang sudah tak kuinjak selama 2 tahun dan ternyata sudah banyak perubahan dan saat aku kedapur kulihat seorang Pria putih,bersih dan sedikit berjanggut.Kupandangi dengan tenang dan agak lama, ternyata ia begitu tampan dan mempesona.Lalu ia melihatku dan menyapaku “Cucunya nenek Karniyah ya?” dan aku menjawab dengan sedikit malu-malu :“Be be narr”.Dia melanjutkan kembali “Perkenalkan saya Rully, saya kost dirumah nenek Karniyah” dan aku hanya bisa menjawab “Oh gitu...ya ya”.
Tiba-tiba Nenek datang menghampiri kami “Wah...pada ngapain nih Rully dan Ana ?” dan Pria tampan itu menjawab “Gak nek, tdi kami Cuma berkenalan aja kok”.Nenek lalu menjelaskan kepadaku bahwa ternyata Rully adalah pegawai bank swasta di daerah tempat nenek tinggal dan Rully orangnya rajin dan begitu taat beragama, darahku berdesir saat itu dan berkahayal sejenak bagaimana seandainya Rully menjadi kekasihku,senangnya diriku bukan main.
Tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 8 malam, saatnya Aku,nenek ,Papa,Mama dan gak ketinggalan pangeran tampan bernama Rully duduk dimeja makan untuk menghabiskan makanan yang dibuat oleh Nenek.Yang kulihat pertama kali bukanlah makanan yang dibuat nenek, melainkan wajahnya Rully dan aku seakan sudah merasa kenyang.
Keesokan harinya, aku bersama Mama pergi ke sebuah area sawah yang indah tak jauh dari rumah nenek dengan hanya berjalan kaki.Sungguh indah pesona alam di daerah ini, aku seakan berada di tempat paling nyaman yang ada di dunia ini.Namun, tiba-tiba saja Mama merasa sakit perut dan memutuskan untuk kembali kerumah nenek dan aku juga memutuskan untuk tetap tinggal disini.Beberapa menit setelah mama pulang aku berencana untuk mengelilingi sawah yang indah ini.Aku pun mulai menelusurinya, sawah ini begitu sepi dan sepertinya hanya aku yang berada disini.Tak lama kemudian aku menemukan sesosok tubuh wanita yang sedang tergeletak dan aku mendekatinya dan ternyata sudah menjadi mayat.
Langsung saja aku berteriak minta tolong dan kemudian datanglah 2 orang pria, yang satu matanya agak cipit dan yang satu lagi wajahnya penuh dengan jerawat.Mereka bertanya kepadaku apa yang sedang terjadi dan aku hanya bisa menjawab bahwa aku tak mengetahui apapun dan aku hanya menenmukan mayat wanita ini saat aku mengelilingi sawah ini.Saat kulihat seluruh bagian tubuh wanita tersebut, ternyata jari tangannya sama seperti Aku,polidaktili.2 orang pris tersebut langsung membawa mayat perempuan itu entah kemana dan aku segera pulang dan menceritakan hal ini pada nenek,papa dan mama.Mereka terkejut akan hal ini dan menyaraniku untuk lebih hati-hati.Aku merasa aneh dengan mayat wanita itu, dia sama halnya dengan Aku memiliki jari yang berlebih.Aku merasa pasti dia dibunuh dan sangat tidak mungkin bunuh diri.Aku terus memikirkan hal ini, tak lama kemudian Rully datang menggunakan motornya dan dia langsung menuju kamarnya dengan tergesa-gesa.Hari ini ia katanya libur dari pekerjaannya sebagai seorang pegawai bank swasta.
Pelan-pelan aku mengikutinya dan ku intip apa yang sedang dialkukannya, ternyata ia sedang melihat poto yang tak bisa aku liat dan ia tertawa.Aku gak mengerti apa maksud dari Rully tersebut, dan aku langsung kembali kedepan.
Aku masih penasaran akan hal ini, dan aku berencana untuk melihat siapa yang ada dibalik poto tersebut.Diam-diam aku mencuri kunci duplikat kamar Rully yang terdapat di kamar nenek.Aku menunggu berjam-jam menanti Rully keluar dari kamarnya.Akhirnya setelah menunggu lebih kurang 2,5 jam akhirnya ia keluar dengan motornya tak tahu entah kemana.Diam-diam aku langsung menuju kamrnya dan kubuka pintu kamarnya, suasana ini sangat beruntung bagiku pasalnya nenek,papa dan mama sedang tidur siang.Kucari poto tersebut disetipa bagian kamar Rully dan aku mendapatkannya di sebuah laci dan langsung saja kutatapi poto tersebut dan ternyata yang ada dalam poto itu adalah wanita yang aku temukan tadi pagi yang sudah menjadi mayat.Aku tersentak dan masih bingung akan hal ini.
Tiba-tiba saja suara motor Rully terdengar dan aku bergegas untuk keluar dari kamar Rully.Namun, aku terlambat dan ia telah memergokiku di kamarnya.Dia terlihat seperti hewan yang sedang ingin menerkam mangsa saat melihatku ada dikamarnya dan dia terlihat begitu berbeda ketika aku melihatnya pertama kali.
“Apa yang kau lakukan disini, anak setan”.Aku terkejut akan sebutan itu, mengapa ia tahu akan sebutan teman-temanku untukku.Aku pun menjawab “Gak,gak tadi saya disuruh nenek untuk mematikan kran air yang hidup dikamar ini”.Rully dengan tenang menjawab “Oh,maaf saya telah berburuk sangka sekarang sialhkan keluar dari kamar saya”.
Satu hal yang membuat aku terlihat bodoh adalah aku lupa meletakkan kembali poto wanita itu ke laci milik Rully.Lantas ia bertanya “Apa yang kau lakukan dengan poto ini?” dan akupun menjawab “maaf saya tadi gak sengaja nemuin poto itu”.Rully masih penasaran “Dimana kamu mendapatkannya?”.Aku gak tau harus jawab gimana lagi dan Aku berlari secepat mungkin keluar dari kamarnya dan ia pun ikut mengejarku.Sebagai seorang anak perempuan dengan nilai olahrga yang cukup amat jelek aku sangat tidak tahan berlari dengan jarak yang jauh.Aku tidak tau apakah Papa,mama, atau nenek mengetahui akan hal ini yang terpenting aku harus berlari sekencang mungkin.Dan dalam pelarianku aku bertemu dengan 2 orang yang membawa mayat wanita tadi dan aku meminta pertolongan mereka.Aku terus berlari dan 2 orang pria tersebut menghadang Rully namun ternyata Rully membawa sebuah pisau dan 2 orang tadi tak berani mengahadang Rully.
Aku sangat merasa ketakutan, tibalah aku disebuah telaga yang tidak ada jalan lagi untuk aku berlari dan kau memutuskan untuk segera mungkin menyembunyikan diri.Dan setelah aku memilih tempat terbaik untuk bersembunyi, kulihat sosok Rully dangan pisau ditangan kanannya.Dan ia mengucapkan sesuatu “ Dasar anak setan, cepat sekali kau menghilangnya pasti kau sudah mati di telaga ini”.Tiba-tiba saja aku digigit seekor naymuk dan aku memukul naymuk tersebut ,Rully pun mendengarnya.”He..anak setan dimana kau” dia menhampiriku dan aku hanya bisa pasrah.Ya Tuhan tolonglah Aku yang sedang dalam bahaya ini.
“Ternyata kau disini”.Aku pun membalas perkatannya “Jangan,jangan bunuh Aku”.Lalu ia berkata “Mengapa gadis aneh seperti kamu dan dia hanya bisa membuat aku susah,mengapa kalian diciptakan”.Aku hanya bisa berdiam diri dan aku ingin rasanya keluar dari dan melarikan diri darinya, tapi apa daya aku seperti berada dalam sebuah jeratan maut.
Aku terus menyebut nama Allah dan meminta pertolonganNya.”Wanita seperti kalian tidak pantas ada dimuka bumi ini, kalian hanya bisa membuat susah saja”.Sepertinya Rully punya kenangan buruk dengan wanita itu dan kali ini aku memberanikan diri untuk berkata “Kenapa kamu membenci kami? Kami juga manusia yang memiliki kelebihan dibandingkan dengan kalian”.
“Halah, omong kosong itu semua.Kalian hanya bisa buat saya malu dan susah, kamu juga gak usah sok tau yah.Wanita yang kamu lihat dipoto itu adalah wanita yang aku bunuh tadi malam karena aku malu memiliki dia dan teman-temanku berkata bahwa aku pacaran dengan setan dan ia sama sekali gak pernah mengerti aku”.
Aku pun membalas apa yang dicapkannya “ Hanya karena jari kami yang berlebih kamu membeci kami sungguh keterlaluan kamu telah memburukkan ciptaan Tuhan, percuma saja nenek bilang kamu orang yang taat beribadah”.Rully diam sejenak dan melepaskan pisau yang ada ditangannya dan dia langsung pergi terbata-bata meninggalkanku dan tak tahu entah kemana.
Aku pun segera beranjak dengan hati-hati dan aku bingung harus kemana, kalau ke rumah nenek pasti aku akan bertemu dengannya.Tapi aku harus melaporkan hal ini kepada Polisi dan beruntungnya aku dalam perjalanan bertemu dengan 2 orang pria itu lagi dan mereka sangat mengkhawatirkanku.Aku segera bercerita kepada mereka dan langsung menuju kantor Polisi terdekat.didalam perjalan dengan menumpangi motor salah satu dari mereka bercerita bahwa wanita yang meninggal itu adalah kekasihnya Rully.Wanita itu memiliki jari yang banyak, dulunya Rully sangat begitu mencintainya namun ketika wanita itu divonis dokter menderita Thalassemia,Rully semakin membencinya terlihat dari tingkah laku mereka yang sering bertengkar dan sering terlihat oleh orang-orang.Wanita itu hanya tinggal berdua dengan seorang nenek dan untuk biaya pemulihan kesehatannya Rully terus berupaya bekerja mencari uang namun sepertinya Rully bosan dengan kondisi wanita tersebut.Lelaki ini juga bercerita bahwa wanita itu sedang dalam keadaan hamil dan ia tahu hal ini dari keterangan si nenek wanita tersebut dan nenek itu berkata bahwa Rully lah yang telah menghamili wanita tersebut.Dan sekarang jenazah wanita tersebut sudah disemayamkan.
Aku langsung menyimpulkan bahwa Kehamilan wanita itulah yang membuat Rully berasa frustasi.Sesampainya di kantor polisi, aku langsung membeberkan cerita ini dan polisi langsung menindaklanjuti dan sangat mudah untuk menemukan Rully ytang ternyata sedang berada dikamar dan asik memandangi poto wanita tersebut.
Nenek,papa dan mama bingung akan hal ini dan aku langsung menjelaskannya.Nenek kecewa dengan perlakuan Rully, selama ini yang dikatakan Nenek tentang Rully ternyata salah.Dan nenek bersikukuh untuk membawa Rully ke kantor polisi.
Sungguh pengalaman yang begitu menegangkan, hanya karena cinta bisa berakhir dengan nyawa.Bait puisi diatas rasanya tak pantas bagi seorang Rully.Cinta itu bukanlah dari dua orang yang sempurna melainkan dari 2 orang yang tidak sempurna dan dengan ketidaksempurnaanya itu lahirlah sebuah ikatan cinta yang sempurna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar